Vclass I (Pengelolaan Proyek Sistem Informasi)

  1.       Perlukah dilakukan kegiatan disain sebelum melakukan pemrograman? Jika ya, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan tersebut. Jelaskan..

Jawab : Ya perlu, karena desain flowchart ataupun algoritma dan desain tampilan, sehingga kita akan tahu proses apa saja yang ada dalam program tersebut. Semakin detail flowchart  atau algoritma yang dibuat semakin mudah juga pada tahap implementasi/coding nantinya dan menentukan tampilan desainnya.

Point-point yang dipersiapkan dalam membangun sistem informasi :
·         Feasility study: yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.
·         Sumber daya: yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.
·         Cakupan (Scope): yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang akan dibangun.
·         Budget: yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan biaya lembur.
·         Alokasi waktu: yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat sistem informasi.

Tujuan fase desain ini adalah :
a.       Membuat desain awal.
Desain awal mendeskripsikan kapabilitas fungsional secara umum dari sistem informasi yang diusulkan.
Perangkat yang digunakan pada fase ini adalah perangkat CASE dan perangkat lunak manajemen proyek.

b.       Desain yang detail.
Desain yang detail menggambarkan bagaimana sistem informasi yang diusulkan mampu memberikan kapabilitas yang digambarkan secara umum dalam desain awal.

c.       Membuat Laporan
Semua pekerjaan dalam desain awal dan desain yang detail akan dikemas dalam laporan yang terperinci.
Output utama dari tahapan desain perangkat lunak adalah spesifikasi desain.
Spesifikasi ini meliputi spesifikasi desain umum yang akan disampaikan kepada stakeholder sistem dan spesifikasi desain rinci yang akan digunakan pada tahap implementasi.
Spesifikasi desain umum hanya berisi gambaran umum agar stakeholder sistem mengerti akan seperti apa perangkat lunak yang akan dibangun.

Aktivitas utama pada fase desain:
a.       Membuat top dan medium level dari desain sistem dan mendokumentasikannya dalam Spesifikasi Desain
b.       Melakukan Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan/ATP)

ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase penerimaan.

Dua langkah dalam mendesain sistem software, yaitu:
    Ø  Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara fungsional.
    Ø  Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.

Metode Mendesain
Desain Terstruktur (Structured Design)
Tujuan utama dari desain yang terstruktur adalah memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun.

    Ø  Top Down Design
§  Desain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD).
§  Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke level berikutnya, dst.
§  Dimulai dengan MENU dan mendesainnya sebelum turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada .

    Ø  Bottom Up Design
§  Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendesain dengan menggunakan pendekatan dari level bawah ke level atas.
§  Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana peralatan pengontrolan  hardware pada level terbawah menentukan bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem).
§    Desain Bottom Up juga sangat cocok digunakan pada kasus dimana komponen software yang ada digabungkan dan disatukan dengan modul baru untuk membangun sebuah sistem